05 Februari 2015

Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai hambatan atau tahanan arus.

Resistor sangat banyak dipasaran dalam bentuk dan dengan sifat tahanan yang berbeda-beda.
dan kita dapat menggolongkannya menjadi 2 jenis yaitu :

A. Resistor Tetap
Adalah resistor dengan nilai tahanannya bersifat tetap tidak berubah-ubah  

B. Resistor Variable
Adalah resistor dengan nilai tahanannya bersifat dapat berubah-ubah.

Sejarah Resistor 
Resistor ditemukan pada tahun 1827 oleh seorang ilmuan fisika yang bernama Georg Simon Ohm.

  Georg Simon Ohm mengatakan bahwa setiap bahan yang berbeda yang dianggap sebagai bahan penghantar listrik, tidak akan memungkinkan arus mengalir pada masing-masing penghantar tersebut dengan kemudahan yang sama. 

  Kesulitan arus mengalir dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti jenis bahan dan beberapa faktor eksternal seperti suhu atau kelembaban atmosfer. Georg Simon Ohm menerangkan perilaku ini dan memberi nama "Resistance". Dia kemudian mengumumkan " Hukum Ohm " yang menghubungkan Resistance atau Perlawanan dengan Tegangan dan Arus berikut:
R = V/I
  
  Resistor diukur dengan satuan Ohm (lambang: Ω) untuk mengenang penemunya.




Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni akan tetapi pada prakteknya sebuah resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya bernilai rendah resistor cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat tambahan kapasitif.
  
  Suhu memiliki pengaruh yang cukup berarti terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar ada electron bebas yang jumlahnya sangat besar sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan memiliki dampak yang sedikit pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya energi panas hanya akan meningkatkan intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam bahan yang membuatnya semakin sulit bagi aliran electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan.

  Hasilnya adalah untuk penghantar yang bagus, peningkatan suhu akan menghasilkan peningkatan harga tahanan. Akibatnya, penghantar memiliki koefisien suhu positif. Dengan dasar karakteristik inilah dibuat resistor yang memiliki kepekaan terhadap panas ( thermal ) yaitu Thermistor. Thermistor adalah resistor variable yang nilai tahanannya berubah-ubah seiring dengan berubahnya suhu di sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar